NASKAH DRAMA Episode 1 Part 1-2
NASKAH DRAMA 6 ORANG
Judul : Menggapai Masa Depan
Tema : Sosial
Tema : Sosial
Jumlah pemeran :
|
:
|
6 orang
|
||
Penokohan :
|
:
|
Syahid Awalludin
|
:
|
Berkpribadian baik
|
Muhammad Aldi
|
:
|
Berkpribadian baik
|
||
Muhammad Rifki
|
:
|
Berkpribadian baik
|
||
M.Yusuf Herdianto
|
:
|
Berkepribadian buruk
|
||
Fathul Addzin
|
:
|
Berkepribadian buruk
|
||
Jefta Jacobus
|
:
|
Suka mengingatkan / bijaksana
|
Sinopis Drama
Di kelas IX Terdapat 6 orang sahabat yang
sudah berteman sejak lumayan lama. Mereka adalah Syahid, Aldi, Rifki, Yusuf,
Fathul, dan Jefta
Berebeda dengan keempat temannya, sikap dan
kepribadian Yusuf dan Fathul kontras dengan pemikiran Syahid, Aldi, Rifki, dan
Jefta.
Pada suatu pertemuan, Fathul dan Yusuf
mendapat teguran dari para temannya lantaran sikapnya yang masih saja seperti
anak kecil.
Syahid :
Apa sih yang harus kita lakukan supaya cita-cita yang
kita miliki itu nantinya benar-benar bisa
terealisasi dan tidak hanya sekedar mimpi semata?
Aldi:
Ya tentunya banyak sekali yang harus kamu lakukan, misalkan dari sekarang kamu harus mulai menata kehidupan dan kepribadian kamu.
Rifki :
Benar apa yang dikatakan oleh Aldi. Memang banyak sekali yang harus kita persiapkan agar kedepannya apa yang kita impikan bisa terwujud.
Yusuf :
Ah, kalian ini ada-ada saja kerjaannya. Mau ini mau itu, nyantai aja kenapa sih? lagian kalian ini kan masih mudah, masih banyak waktu untuk bermain.
Fathul :
Iya, masih muda uda pada sibuk mikirin yang jauh-jauh. Udah lah nikmatin aja masa muda kalian, ntar juga datang sendiri dimimpi kalian. Jefta :
Hei! Yusuf, Adzim kalian kok berbicara seperti itu? justru karena kita masih muda makanya kita harus bisa memanfaatkan waktu yang kita miliki sebaik - baiknya.
Aldi :
Benar apa yang dikatakan Jefta. Aku juga heran sama kalian berdua (Fathul & Yusuf) kalian kerjannya sehari-hari hanya main melulu kayak anak kecil aja.
Syahid :
Fathul, Yusuf, saat ini kalian memang masih muda dan segala sesuatu yang kalian butuhkan masih bisa dicukupi oleh ayah/ibu kalian, tapi kedepannya kan kalian harus bisa mencukupi kebutuhan kalian sendiri, makanya mulai sekarang kalian harus mau berpikir dan bekerja keras.
Aldi:
Ya tentunya banyak sekali yang harus kamu lakukan, misalkan dari sekarang kamu harus mulai menata kehidupan dan kepribadian kamu.
Rifki :
Benar apa yang dikatakan oleh Aldi. Memang banyak sekali yang harus kita persiapkan agar kedepannya apa yang kita impikan bisa terwujud.
Yusuf :
Ah, kalian ini ada-ada saja kerjaannya. Mau ini mau itu, nyantai aja kenapa sih? lagian kalian ini kan masih mudah, masih banyak waktu untuk bermain.
Fathul :
Iya, masih muda uda pada sibuk mikirin yang jauh-jauh. Udah lah nikmatin aja masa muda kalian, ntar juga datang sendiri dimimpi kalian. Jefta :
Hei! Yusuf, Adzim kalian kok berbicara seperti itu? justru karena kita masih muda makanya kita harus bisa memanfaatkan waktu yang kita miliki sebaik - baiknya.
Aldi :
Benar apa yang dikatakan Jefta. Aku juga heran sama kalian berdua (Fathul & Yusuf) kalian kerjannya sehari-hari hanya main melulu kayak anak kecil aja.
Syahid :
Fathul, Yusuf, saat ini kalian memang masih muda dan segala sesuatu yang kalian butuhkan masih bisa dicukupi oleh ayah/ibu kalian, tapi kedepannya kan kalian harus bisa mencukupi kebutuhan kalian sendiri, makanya mulai sekarang kalian harus mau berpikir dan bekerja keras.
Jefta :
Nah, dengerin tuh apa yang dibilaingin Syahid. Kalian jangan menjadi anak muda yang tanpa arah, kalian harus mau berjuang mulai sekarang.
Yusuf :
Ah, masa bodoh... emang kamu siapanya saya sibuk amat ngurusin kami segala.
Fathul :
Iya, kalian ini pada mau jadi motivator kuno… nyantai aja kenapa sih. Lagi pula hidup harus di bawa santai.
Nah, dengerin tuh apa yang dibilaingin Syahid. Kalian jangan menjadi anak muda yang tanpa arah, kalian harus mau berjuang mulai sekarang.
Yusuf :
Ah, masa bodoh... emang kamu siapanya saya sibuk amat ngurusin kami segala.
Fathul :
Iya, kalian ini pada mau jadi motivator kuno… nyantai aja kenapa sih. Lagi pula hidup harus di bawa santai.
Keempat teman Fathul dan Yusuf hanya menggelengkan kepala melihat sikap mereka yang tak ubahnya seoarang anak kecil.
Kendati Jefta sadar bahwa sangat sulit untuk bisa mengingatkan Fathul dan Yusuf, namun dia tetap berusaha untuk menyadarkan kedua temannya tersebut.
Jefta :
Yusuf, Adzim, emang sekarang usia kalian sekarang berapa?
Fathul :
Memangnya
kenapa kok kamu nanya usia segala? seperti pak lurah aja nanya kaya begitu.
Yusuf : Usiaku sudah 14 tahun, ada apa?
Jefta :
Nah, kamu sendiri udah tahu kan kalau usia kamu sudah 14 tahun. Coba kamu bayangkan apa yang akan kamu lakukan dalam 5 - 10 atau bahkan 19 tahun kedepan?
Yusuf :
Aku nggak negerti maksud kamu, maksudnya apa ngomong begitu hah?
Fathul :
Iya, aku juga tambah bingung sama kamu, Yef. Orang ditanya usia, terus nanya apa yang akan dilakukan dalam 5-10 tahun mendatang, ya tentu aja nggak tahu kan hidup itu ngalir aja.
Jefta :Maksud aku begini, kalau usia kamu sekarang udah 14 tahun dan dalam 10 tahun kedepan usia kamu akan menjadi 24 tahun. Tahukan kamu bahwa kehidupan disaat usia kamu sudah 24 tahun itu akan berubah drastis dari apa yang kamu rasakan sekarang. Makanya selagi muda kita harus bisa bersiap diri untuk menyambut masa depan kita kelak, contoh-
Yusuf : Usiaku sudah 14 tahun, ada apa?
Jefta :
Nah, kamu sendiri udah tahu kan kalau usia kamu sudah 14 tahun. Coba kamu bayangkan apa yang akan kamu lakukan dalam 5 - 10 atau bahkan 19 tahun kedepan?
Yusuf :
Aku nggak negerti maksud kamu, maksudnya apa ngomong begitu hah?
Fathul :
Iya, aku juga tambah bingung sama kamu, Yef. Orang ditanya usia, terus nanya apa yang akan dilakukan dalam 5-10 tahun mendatang, ya tentu aja nggak tahu kan hidup itu ngalir aja.
Jefta :Maksud aku begini, kalau usia kamu sekarang udah 14 tahun dan dalam 10 tahun kedepan usia kamu akan menjadi 24 tahun. Tahukan kamu bahwa kehidupan disaat usia kamu sudah 24 tahun itu akan berubah drastis dari apa yang kamu rasakan sekarang. Makanya selagi muda kita harus bisa bersiap diri untuk menyambut masa depan kita kelak, contoh-
merekapun akhirnya berpikir dalam usai mendengar penjelasan Teman-temannya. Semenjak itu Fathul dan Yusuf menunjukkan perubahan sikap yang berarti.
~~ SELESAI ~~
Komentar
Posting Komentar