Galaxy S7 Dirakit di Indonesi
Galaxy S7 Dirakit di Indonesia
Foto: detikINET/Fino Yurio Kristo
Barcelona - Galaxy S7 segera dipasarkan di Indonesia. Seperti halnya Galaxy S6, Galaxy S7 yang beredar di negara ini juga diproduksi di Indonesia. Itu dalam rangka memenuhi aturan Tingkat Kandungan Dalam Negeri atau TKDN.
"Kita TKDN nggak pernah ada isu. Semua diproduksi di Indonesia. Itu nggakjadi isu dan kita selalu ngikutin pemerintah dan bahkan dari awal disuruh bikin pabrik langsung buka line up pabriknya ada," kata Vebbyna Kaunang, Marketing Director Mobile Division di Barcelona.
Vebbyna menambahkan kalau pihaknya memang selalu berniat untuk mematuhi apa yang menjadi peraturan pemerintah. Bahkan berapa pun persentase kandungan lokal yang harus ada di handset 4G yang edar di Indonesia, Samsung mengaku siap.
"Kita akan mengikuti apa yang menjadi aturan pemerintah, jadi benar-benar disuruh berapa, 30% kandungannnya misalnya atau whatever the percentage, kita akan penuhi," ujarnya.
Pemenuhan kewajiban aturan TKDN tersebut bisa dari sisi produksi dan bisa juga dari sisi software. "Kita juga development aplikasi di Indonesia. Kita punya banyak sekali developer Indonesia, memang orang Indonesia bikin untuk Samsung," tambah Vebbyna.
Meski aturan TKDN belum final dan beberapa vendor memiilih untuk tidak membangun pabrik di Indonesia, hanya bermitra dengan manufaktur lokal, Samsung mengaku tak menyesal membangun pabrik.
"Samsung harus baik ke konsumennya di negara itu. Kita punya pabrik apa salahnya, kita bisa buka lapangan pekerjaan dan transfer teknologi. Itu sebetulnya adalah komitmen dari Samsung," pungkas Vebbyna.
Pabrik ponsel Samsung sendiri berada di Cikarang, Jawa Barat. sejak tahun 2015 lalu, hampir semua ponsel Samsung yang dijual di Indonesia sudah dirakit di pabrik Samsung di situ. Mulai Samsung Galaxy Grand Prime, Galaxy Note 4, Galaxy S6, Galaxy S6 Edge, Galaxy Tab S, Galaxy Tab S2, Galaxy Tab A, dan selanjutnya menanti Galaxy S7.
"Kita TKDN nggak pernah ada isu. Semua diproduksi di Indonesia. Itu nggakjadi isu dan kita selalu ngikutin pemerintah dan bahkan dari awal disuruh bikin pabrik langsung buka line up pabriknya ada," kata Vebbyna Kaunang, Marketing Director Mobile Division di Barcelona.
Vebbyna menambahkan kalau pihaknya memang selalu berniat untuk mematuhi apa yang menjadi peraturan pemerintah. Bahkan berapa pun persentase kandungan lokal yang harus ada di handset 4G yang edar di Indonesia, Samsung mengaku siap.
"Kita akan mengikuti apa yang menjadi aturan pemerintah, jadi benar-benar disuruh berapa, 30% kandungannnya misalnya atau whatever the percentage, kita akan penuhi," ujarnya.
Pemenuhan kewajiban aturan TKDN tersebut bisa dari sisi produksi dan bisa juga dari sisi software. "Kita juga development aplikasi di Indonesia. Kita punya banyak sekali developer Indonesia, memang orang Indonesia bikin untuk Samsung," tambah Vebbyna.
Meski aturan TKDN belum final dan beberapa vendor memiilih untuk tidak membangun pabrik di Indonesia, hanya bermitra dengan manufaktur lokal, Samsung mengaku tak menyesal membangun pabrik.
"Samsung harus baik ke konsumennya di negara itu. Kita punya pabrik apa salahnya, kita bisa buka lapangan pekerjaan dan transfer teknologi. Itu sebetulnya adalah komitmen dari Samsung," pungkas Vebbyna.
Pabrik ponsel Samsung sendiri berada di Cikarang, Jawa Barat. sejak tahun 2015 lalu, hampir semua ponsel Samsung yang dijual di Indonesia sudah dirakit di pabrik Samsung di situ. Mulai Samsung Galaxy Grand Prime, Galaxy Note 4, Galaxy S6, Galaxy S6 Edge, Galaxy Tab S, Galaxy Tab S2, Galaxy Tab A, dan selanjutnya menanti Galaxy S7.
Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?
Komentar
Posting Komentar