Orang tua dapat melaksanakan 8 hal ini untuk melindungi anak di media sosial
Orang tua dapat melaksanakan 8 hal ini untuk melindungi anak di media sosial
eiring dengan pertumbuhan teknologi dan smartphone yang semakin menjamur, orang tua memiliki tugas tambahan untuk melindungi atau menjaga agar anak yang aktif dengan internet dan media sosial tetap aman. Dalam beberapa hal memang internet dapat berdampak baik bagi anak, karenanya peran orang tua harus aktif dalam mendidik mereka tentang budaya etika internet dengan baik.
Berikut tujuh panduan bagi orang tua untuk menjaga anak dari bahaya cyberbullying di dalam internet dan media sosial.
1. Orang tua harus paham media sosial
Ahli parenting dan psychoterapist asal Inggris, Amy Morin merekomendasikan para orang tua untuk meluangkan waktu agar dapat mengerti seluk-beluk dan perbedaan di antara media sosial yang aktif digunakan oleh sang anak.
“Paham dan mengerti aneka platform media sosial yang sedang populer akan membuat orang tua memahami cara kerjanya dan mereka harus memiliki akun untuk merasakan langsung pengalaman di tiap media sosial,” ungkapnya. Hal tersebut perlu dilakukan karena menurut Amy tiap media sosial memiliki resiko yang berbeda, sehingga orang tua juga membutuhkan pengalaman dan pemahaman lebih baik.
Ia menyebutkan beberapa media sosial yang aktif dan populer digunakan anak, yakni Facebook, Twitter, SnapChat, Path, dan Line.
2. Jadi contoh yang baik
Orang tua harus menjadi panutan bagi anak dalam segala hal, termasuk di dalam media sosial. Jadi Anda sebagai pemberi contoh baik bagi anak, selalu update akun media sosial yang Anda miliki sebagai sarana untuk melatih anak menggunakan media sosialnya dengan baik pula.
3. Batasi usia anak untuk memiliki akun media sosial
Akan sangat bijaksana bila orang tua melarang anaknya berkecimpung aktif di media sosial dengan alasan belum cukup usia. Namun buruknya mereka akan membuat ‘profil rahasia’ di media sosial bila mendapat larangan tersebut.
Media sosial buatan Mark Zuckerberg telah memberikan batas umur 13 tahun untuk membuat akun di Facebook. Para orang tua juga harus aktif memantau apa saja yang dibeberkan anak di profilnya, jangan sampai mereka memasang foto tidak senonoh atau perkataan provokatif di dalamnya.
4. Bicarakan dampak baik dan buruk media sosial kepada anak
Bicarakan langsung dengan anak bahaya dan konsekuensi media sosial yang mungkin timbul. Dalam hal ini anak hanya berpikir bahwa media sosial adalah tempat untuk mencurahkan isi hati atau sekedar mengikuti tren seperti teman-temannya. Peringatkan mereka untuk tidak berkata kasar atau terlalu eksperesif dalam mengungkapkan perasaan karena dari hal tersebut akan timbul hal-hal yang tidak diinginkan.
Beberapa kasus yang terjadi belakangan karena ‘kelepasan’ marah-marah di akun media sosial menjadi merebak, meski melalui Path, media sosial yang digunakan menaruh urusan privasi sebagai slogan utama mereka. Nyatanya kasus tersebut menjadi cerminan bagi orang tua untuk menjaga anaknya lebih baik lagi di dunia maya.
5. Tempatkan PC di ruang keluarga
Daripada melengkapi kamar anak dengan perangkat komputer, orang tua lebih baik menetapkan aturan untuk menaruh PC di tempat yang terbuka. Dalam artian, setiap kegiatan anak di dunia maya dapat diawasi dengan baik oleh orang tua dan anak terhindar dari konten porno dan tidak baik lainnya.
Dengan menaruh PC di tempat yang bisa diawasi orang tua, anak juga akan menjadi terbiasa dan bertanggung jawab untuk terbuka tentang yang terjadi dalam media sosial yang dimilikinya.
6. Tetapkan aturan
Selain menaruh PC di tempat yang mudah diawasi, menurut Amy, orang tua juga perlu menetapkan aturan tegas, seperti lamanya waktu bagi anak untuk bermain dengan internet. Atau bisa juga membolehkan anak aktif di media sosial setelah mengerjakan PR dan di hari libur.
Namun jangan juga menetapkan aturan yang terlalu ketat, biarkan anak menikmati waktunya dan mereka akan belajar juga tentang tanggung jawab menggunakan waktunya sebaik mungkin.
7. Atur privasi gadget anak
Beberapa aplikasi menyediakan fitur yang dapat memantau kegiatan anak selama menggunakan gadget. Hal ini tentunya sangat membantu dan memudahkan orang tua dalam memberikan pengawasan kepada anak.
8. Pantau gadget anak secara teratur
Orang tua perlu mendisiplinkan diri tentang waktu untuk mengecek gadget anak secara teratur. Dengan hal ini akan meminimalisir efek negatif yang mungkin anak dapatkan secara tidak sengaja di dunia online.
Bila Anda sebagai orang tua memiliki saran lain yang belum kami sampaikan, jangan ragu untuk berkomentar di kolom bawah ini.
Komentar
Posting Komentar