Mengira musuh dalam game, gamer China tikam teman sendiri

Mengira musuh dalam game, gamer China tikam teman sendiri


china-stabbing-accused
1.1 ilustrasi

Kita sering mendengar cerita mengenai gamer yang terlalu terobsesi dengan game yang mereka mainkan. Tapi, kasus gamer yang tidak bisa membedakan yang mana game dan yang mana kenyataan sangat jarang terjadi (untungnya). Sayangnya, kasus seperti itu kali ini terjadi di China minggu lalu.
Siang hari tanggal 9 Juni, kasus tersebut terjadi di depan masyarakat yang tentunya terkejut: Teng (gambar atas, berbicara dengan polisi) yang berusia 30 tahun dengan tubuh besar dan tinggi bergumul dengan Zhang di pinggir jalan. Teng memegang sebuah gunting dan menikam Zhang sambil berteriak “aku akan membunuhmu”, sementara Zhang berusaha membela diri. “Semuanya, ikut aku dan bantu selamatkan dunia,” Teng berteriak ke masyarakat sekitar.
(Baca juga: Anak 16 tahun di China diduga membunuh teman kamar sendiri setelah kalah bermain League of Legends)
Polisi kemudian datang. Tapi anehnya, Teng tidak lari. Ia malah mendekati sang polisi dan mengatakan: “Ia harus mati. Masuk ke mobil dan pergilah, atau aku akan menikam siapa saja yang aku lihat.”
Dengan bantuan masyarakat sekitar, polisi akhirnya meringkus Teng, dan Zhang sendiri selamat. Polisi kemudian mengetahui bahwa Teng mengalami skizofrenia (kecenderungan untuk berkhayal) dan memiliki catatan kriminal, namun dikeluarkan dari rumah sakit gila untuk tinggal bersama ibunya sejak beberapa bulan lalu. Pada tanggal 9 Juni, ia mencuri 100RMB (sekitar USD 16) dari ibunya dan pergi ke guesthouse untuk bermain video game dengan seorang teman, yaitu Zhang. Tapi segalanya menjadi buruk ketika terjadi sebuah cekcok kecil, dan Teng merasa bahwa ia harus membunuh Zhang untuk menyelamatkan dunia. Zhang sendiri sebenarnya berusaha bersembunyi di kamar kecil guesthouse, namun setelah Teng menemukan dan menikamnya, ia lari keluar.
Seperti halnya cerita kekerasan terkait game yang lain, tampaknya game memang menjadi salah satu pemicu terjadinya kekerasan. Tapi game bukan satu-satunya penyebab. Teng memang dari awal tidak waras dan bukan orang yang aman untuk didekati. Kejahatannya kali ini juga sebagian besar disebabkan oleh ketidakwarasannya sendiri daripada game yang ia mainkan.

Komentar

Postingan Populer